Pemkab Temanggung Dinilai Tak Serius Menata Kawasan Kota
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Pemerintah Kabupaten Temanggung dianggap kurang serius menangani penataan kota setempat. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah kejadian, seperti banjir yang terjadi selama musim penghujan ini. “Penataan Kota di Kabupaten selama ini tidak berjalan dengan baik. Banyak kejadian banjir di beberapa titik di wilayah Kecamatan Temanggung dan Parakan yang menjadi pusat perkotaan,” kata Nurofik, Juru Bicara Fraksi PPP, Senin (27/4). Menurutnya, selama musim penghujan ini tidak sedikit dari fasilitas umum yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Temanggung rusak dan tidak lagi mampu menampung derasnya air hujan. “Sehingga sering terjadi banjir, bahkan juga terjadi longsor karena derasnya air hujan,” tuturnya dalam Paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Temanggung, Senin (28/4). Oleh karena itu lanjutnya, saat ini perlu dilakukan pembenahan sejumlah infrastruktur, salah satunya drainase. Dengan harapan ke depan kejadian di tahun ini tidak lagi ada setelah infrastruktur dibenahi. “Saya kira memang sudah saatnya dilakukan pembenahan masterplan drainase yang telah dibuat beberapa tahun yang lalu untuk segera difollow up. Kejadian-kejadian tentang banjir di kota Temanggung dan Parakan menunjukan fakta bahwa tata kota tidak berjalan dengan baik,” ujarnya. Baca Juga Industri Pariwisata TemanggungTenggelam karena Covid-19, Pikatan Water Park Nihil Pendapatan Selain itu, roadmap tentang penanganan jalan-jalan kabupaten belum berjalan sepenuhnya. Walaupun sudah ada rancangan, akan tetapi fokus kegiatan belum menyentuh pada pembangunan dan perbaikan. Akibatnya banyak sekali jalan kabupaten yang belum tersentuh dengan baik dan semakin rusak, hal ini dikarena anggaran yang minim. Sementara itu Juru Bicara Fraksi PDI Perjuangan, Dwi Sulistyowati menyampikan bahwa pihaknya beberapa kali menemukan pengerjaan infrastruktur yang tidak sesuai dan tidak baik. Seperti halnya pembangunan Terminal Ngadirejo yang terlihat asal-asalan. \"Banyak atap yang bocor dan beberapa bangunan rusak,” katanya. Hal senada disampaikan oleh Indah Cahyani, Juru Bicara Fraksi Gerindra, yang menurutnya kegiatan pembangunan drainase baru mencapai 46,14%. Sehingga di beberapa wilayah apabila turun hujan deras masih terjadi genangan bahkan air meluber sampai ke badan jalan. “Seharusnya pemerintah bisa lebih tegas dan cekatan dalam mengatasi hal ini, sehingga tidak merembet kemana-mana,” ungkapnya. Dirinya juga menyampaikan jika pemerintah masih belum serius dalam penanganan sampah di Kabupaten Temanggung. Sebesar 67,23 %, daerah penyumbang sampah terbesar yaitu perkotaan atau kelurahan baru bisa terlayani 6 kelurahan dari 23 kelurahan yang ada. \"Di samping itu masih adanya truk pengangkut sampah yang tidak menutupi muatannya dengan terpal maupun jaring, sehingga sering terlihat masih adanya sampah dari truk yang beterbangan selama proses perjalanan menuju TPA,” tuturnya. Sedangkan Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan, sejauh ini perawatan terhadap infrastruktur telah dilakukan dengan maksimal. Namun karena kondisi saat ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga ketika hujan terjadi air meluber hingga ke badan jalan. “Kami akan berusaha maksimal, sehingga ke depan semua fasilitas umum bisa lebih aman dan nyaman bagi masyarakat,” tandasnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: